Mengemis di hari tua
Nenek...
Dimana anak cucumu, dimana keturunan yang pernah kau ajarkan tentang hidup dan kau kenalkan dengan kerasnya Jakarta, kersanya Kebayoran Lama?
Sejarah diri yang kau ukir dari masa lalu terdampar kini di tepi pelintasan rel kereta api, dimana kaki kaki melintas, mengusung mimpi harapan dan ketakutannya.
Wajah keriputmu menunduk, tangan menengadah menanti rezeki tumpah; bahkan usiamu seolah tak sanggup menopang raga yang menjelang punah.
Wahai nenek tua, pengemis sepanjang usia..
Dimanakah pula pamong praja, pengabdi kawula yang semestinya demi negara merawat dan menghormatimu sebagai warga ? Oh, rupanya nenek, negara tempatmu mengemis dikelola oleh banyak mereka yang mengalami buta; buta mata hati dan buta nurani. Tapi, inilah Indonesia, nenek...negeri makmur tempatmu mengemis hingga akhir hayatmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar